PBNU Kutuk Keberadaan LGBT di Indonesia
Feb 24, 2016 1:52:41 GMT 7
Post by mesrul on Feb 24, 2016 1:52:41 GMT 7
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj mengutuk keras keberadaan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LBGT) yang semakin meresahkan masyarakat Indonesia.
"Saya sudah katakan kemarin, menyampaikan pernyataan resmi, sikap kita jelas mengutuk keberadaan LGBT," kata Said kepada Okezone, di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Selasa (23/2/2016).
Menurutnya, keberadaan LGBT di Indonesia kian hari semakin memprihatinkan. LGBT, lanjut Said, bukan hanya bertentangan dengan ajaran agama, namun juga telah melawan fitrah manusia.
Fitrah yang dimaksud Said adalah fitrah manusia untuk menyukai lawan jenis, dan tidak menyerupai lawan jenis dalam berpenampilan mau pun berperilaku. Sebagaimana diketahui, MUI menyebutkan bahwa keberadaan LGBT merupakan tanda-tanda akhir jaman (Kiamat).
MUI Anggap LGBT Tanda Kiamat Sudah Dekat
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu menilai fenomena lesbi, gay, biseksual dan transgender (LGBT) merupakan tanda bahwa hari kiamat sudah dekat. Wakil Ketua MUI Indramayu, Sofyan Tsauri menegaskan, pihaknya selaras dengan MUI Pusat yang mengharamkan LGBT. Dia menilai munculnya fenomena tersebut merupakan tanda hari kiamat sudah dekat.
"Salah satu tanda bahwa hari kiamat sudah dekat adalah munculnya perilaku menyimpang seperti LGBT ini," ujarnya kepada Okezone, Senin (22/2/2016).
Ia mengungkapkan seorang yang ditakdirkan sebagai laki-laki tidak boleh menyerupai perempuan dan sebaliknya. Dia menambahkan, perilaku ini jelas sebagai penyimpangan.
"Dalam Islam ada yang disebut amar ma'ruf nahi mungkar dan sebagai MUI, kami harus menegakkan itu," tegasnya.
Sofyan menuturkan, terkait dengan persatuan waria Indramayu itu sah-sah saja, itu hak mereka. Mamun, pihaknya akan secara tegas menindak kegiatan yang mereka lakukan.
"Selain itu, kami akan mengantisipasinya dengan terjun ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi," urainya.
Dia berharap, ketika MUI sudah mengharamkan, bisa dilakukan upaya dari pemerintah.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu, Daddy Haryadi mengatakan belum menemukan adanya LGBT di Indramayu.
"Ada juga persatuan waria Indramayu, ada sekira 150 orang. Mereka kami berikan pembinaan dan pengobatan" tandasnya.
Sumber: news.okezone.com
"Saya sudah katakan kemarin, menyampaikan pernyataan resmi, sikap kita jelas mengutuk keberadaan LGBT," kata Said kepada Okezone, di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Selasa (23/2/2016).
Menurutnya, keberadaan LGBT di Indonesia kian hari semakin memprihatinkan. LGBT, lanjut Said, bukan hanya bertentangan dengan ajaran agama, namun juga telah melawan fitrah manusia.
Fitrah yang dimaksud Said adalah fitrah manusia untuk menyukai lawan jenis, dan tidak menyerupai lawan jenis dalam berpenampilan mau pun berperilaku. Sebagaimana diketahui, MUI menyebutkan bahwa keberadaan LGBT merupakan tanda-tanda akhir jaman (Kiamat).
MUI Anggap LGBT Tanda Kiamat Sudah Dekat
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu menilai fenomena lesbi, gay, biseksual dan transgender (LGBT) merupakan tanda bahwa hari kiamat sudah dekat. Wakil Ketua MUI Indramayu, Sofyan Tsauri menegaskan, pihaknya selaras dengan MUI Pusat yang mengharamkan LGBT. Dia menilai munculnya fenomena tersebut merupakan tanda hari kiamat sudah dekat.
"Salah satu tanda bahwa hari kiamat sudah dekat adalah munculnya perilaku menyimpang seperti LGBT ini," ujarnya kepada Okezone, Senin (22/2/2016).
Ia mengungkapkan seorang yang ditakdirkan sebagai laki-laki tidak boleh menyerupai perempuan dan sebaliknya. Dia menambahkan, perilaku ini jelas sebagai penyimpangan.
"Dalam Islam ada yang disebut amar ma'ruf nahi mungkar dan sebagai MUI, kami harus menegakkan itu," tegasnya.
Sofyan menuturkan, terkait dengan persatuan waria Indramayu itu sah-sah saja, itu hak mereka. Mamun, pihaknya akan secara tegas menindak kegiatan yang mereka lakukan.
"Selain itu, kami akan mengantisipasinya dengan terjun ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi," urainya.
Dia berharap, ketika MUI sudah mengharamkan, bisa dilakukan upaya dari pemerintah.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu, Daddy Haryadi mengatakan belum menemukan adanya LGBT di Indramayu.
"Ada juga persatuan waria Indramayu, ada sekira 150 orang. Mereka kami berikan pembinaan dan pengobatan" tandasnya.
Sumber: news.okezone.com