|
Post by Manasuka on Mar 16, 2019 22:27:28 GMT 7
Meniran, memiliki nama ilmiah Phyllanthus niruri dari famili Euphorbiaceae. Di beberapa daerah di Indonesia, meniran dikenal dengan nama lokal ba’me tano, sidukung anak, dudukung anak, baket sikolop (Sumatera), meniran ijo, meniran merah, memeniran (Jawa), bobolungo, sidukung anak (Sulawesi), gosau ma dungi, gusau ma dungi roriha, belalang babiji (Maluku). Suku Dayak dan Banjar menyebutnya (ambin buah). Di Indonesia meniran secara tunggal atau diramu bersama tumbuhan obat lain secara turun-temurun digunakan untuk mengobati beragam penyakit, seperti diare, malaria, sariawan, batu ginjal, sakit kuning, ayan, sakit gigi, gonorhoe, dan antiradang. Dr Suprapto Ma’at Apt MS, dosen penyakit infeksi dan peneliti obat herbal Fakultas Kedokteran Unair Surabaya, telah meneliti khasiat ekstrak meniran. Uji praklinis pada mencit (tikus putih) membuktikan ekstrak meniran dapat meningkatkan kekebalan. Bahkan ketika dilakukan uji klinis di berbagai rumah sakit juga terbukti bahwa khasiat ekstrak meniran berkhasiat dalam membantu penyembuhan penyakit tuberkulosis, hepatitis dan vulvovaginitis. PT Dexa Medica memproduksi obat suplemen dari ekstrak tumbuhan meniran yaitu stimuno untuk balita dan dewasa sebagai imunomodulator (pengatur sistem imun tubuh). Di Vietnam dan Kamboja, meniran digunakan untuk menangkal TBC. Di Thailand, secara tradisional herba ini digunakan untuk menangkal demam dan peluruh air seni. Di Malaysia meniran digunakan untuk menghadang penyakit kulit, sifilis, dan gonorhoe.
|
|